MENJADI WIRAUSAHA, SIAPA TAKUT ... JADI KONGLOMERAT PASTI BISA!.

A.   MENJADI ENTREPRENEUR MUDA

Kini, menjadi entrepreneur muda merupakan impian sebagian besar millennial. Tersedianya berbagai macam platform dan dukungan teknologi, memudahkan mereka untuk memasarkan dan menjual apapun.

Serunya menjadi entrepreneur bukan hanya bisa mewujudkan sebuah bisnis yang produktif, namun juga memberikan kesempatan membuka lapangan kerja baru. Jadi nggak heran kalau pemerintah sangat mendukung bermunculannya entrepreneur muda sebagai pembangkit ekonomi negara. Melihat banyaknya peluang, saat ini menjadi seorang entrepreneur bisa dimulai dari usia muda dan dari kalangan manapun. Ada empat kuadran Entrepreneur Muda:





Penjelasan :

E : Employee

S : Self Employed

B : Business Owner

I : Investor

·         E dan S termasuk quadrant kiri

·         B dan I termasuk quadrant kanan

 

1.    Employee (pegawai atau buruh)

Adalah orang yang mendapatkan uang dengan cara bekerja kepada orang lain, atau suatu sistem bisnis yang merupakan milik orang lain, atau kepada organisasi milik orang lain. Employee menjual waktu dan kemampuannya untuk memberikan added value kepada bisnis atau organisasi orang lain.

2.    Self Employed (bekerja sendiri)

Termasuk dalam self employed adalah orang-orang yang bekerja mandiri atau lepas. Biasanya mereka adalah seorang profesional yang memiliki keahlian tertentu. Ciri khas dari self employed adalah dia jalankan sendiri, dia lakukan sendiri, dan pemasukan dia terima sendiri.

3.    Business Owner (pemilik bisnis)

Bisnis owner memperoleh uang dari sistem yang dia buat. Toko dibuat dengan suatu sistem sehingga bisa berjalan sendiri ada kasir, ada bagian stok/logistik, ada supervisor, ada cleaning sercive, dan sebagainya yang diatur dan dibuat sistem perdagangan toko. Bisnis owner atau biasanya familiar kita sebut sebagai bisnisman/bisniswoman berusaha keras agar sistem yang dia bangun running well dan mendapatkan profit dari sistem bisnisnya.

4.    Investor (penanam modal)

Investor adalah orang yang memperolah uang dari uangnya yang diputar. Penghasilan seorang investor juga tidak dipengaruhi oleh waktu kerja yang diberikan. Bahkan seorang investor bisa tidak bekerja sama sekali, dan uangnya yang bekerja untuk dia. Besar kecil pemasukan uang seorang investor ditentukan oleh pengetahuan dan keahlian dia dalam mengelola uang dan mendayagunakan uang yang dimilikinya agar menjadi lebih berguna dan menguntungkan. Investor bisa saja menginvestkan uangnya dalam bisnis riil atau dalam investasi finance.

Menurut saya, suatu saat pekerjaan akan hilang digantikan oleh teknologi. Orang harus bisa mengubah mindset mereka. Kuncinya adalah creativity, innovation, dan collaboration. Selain itu, untuk menjadi Entrepreuneur juga memperkenalkan perputaran pola pikir dengan 6 inovasi, yaitu:

·         Improve (memperbarui/memperbaiki)

·          Identify (mengindetifikasi)

·          Ignite (menyalakan atau memulai),

·         Investigate (memeriksa hasil)

·          Invest (mulai berinvestasi dengan dana yang sudah disepakati)

·          Implement (melaksanakan inovasi) yang berputar pada purpose (tujuan).

Semua ini butuh proses, dan kegagalan adalah pelajaran yang harus diterima. Mulai belajar mencintai prosesnya. Proses adalah kuncinya.

Untuk menjauhi 6 pola pikir jika ingin menjadi pengusaha sukses. Pertama adalah Hero Mindset, yaitu pola pikir yang membuat orang bekerja sendirian tanpa memperdulikan sekitar.Ada juga Order-Take Mindset, yaitu orang yang bekerja sesuai dengan arahan saja, tidak memiliki gebrakan dalam pekerjaannya. Ketiga ada Waterfall Mindset, yaitu pola pikir menyerah duluan sebelum memulai atau mengambil langkah pertama.Ada pula Role-Identification Mindset, yang hanya bekerja untuk memperlihatkan pencapaian peran mereka. Selanjutnya ada Component Mindset yang hanya fokus pada pekerjaan yang ia pegang, tidak melihat orang lain.Yang terakhir ada Quick & Dirty Mindset yang hanya memikirkan hasil akhir, bukan prosesnya. Ini yang tadi saya bilang, mulai belajar mencintai prosesnya, karena proses adalah kunci.

Dengan demikian ketika benih entrepreneur berada dilingkungan yang kuat dan lahir diwaktu yang tepat maka entrepreneur tersebut ialah entrepreneur yang memiliki jiwa yang kreatif, inovatif, dan tidak plagiat. Dengan adanya karakter memiliki value, yang dibutuhkan untuk memulihkan dan membangun ekonomi negeri kita tercinta ini.

 

Terima kasih

WILDA YATI

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini